Selasa, 25 Oktober 2011

Desa Bunut Wakili Lamandau Lomba P2WKSS Tingkat Provinsi Kalteng

 
NANGA BULIK
 
Desa Bunut Kecamatan Bulik dipercaya mewakili Kabupaten Lamandau untuk mengikuti lomba Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Kalteng 2011.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lamandau Arifin LP Umbing menegaskan, terpilihnya Desa Bunut mewakili Lamandau ke tingkat Provinsi, pada lomba P2WKSS berdasarkan hasil penilaian dari tim P2WKSS Kabupaten Lamandau.
Penilaian dilaksanakan, Selasa (25/10), tim penilai terdiri dari tingkat Provinsi Sekda Lamandau Arifin LP Umbing, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat  Desa (BPMD) Lamandau Hj Endang Rustiningsih, terhadap Desa yang berlokasi di pinggiran sungai Lamandau tersebut.
Berdasarkan kesimpulan, dikatakan Desa Bunut dinilai telah memenuhi tahapan seleksi, antaranya Desa tersebut memiliki banyak potensi dan keunggulan, khususnya kaum perempuan, disamping Desa Bunut sangat mendukung kegiatan tersebut.
Menurut Mantan Kepala Bappeda Lamandau itu, dilihat dari partisipasi masyarakat Desa Bunut dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa sangat besar dan antusias, sehingga dalam pelaksanaanya benar-benar memberikan manfaat, baik untuk keluarga maupun lingkungannya.
Oleh karenanya, mdalam rangka penilaian P2WKSS tingkat Provinsi, tim pembina P2WKSS telah melakukan pembinaan secara intensif melalui kegiatan beberapa SKPD terkait, antaranya melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan, pendidikan, pelayanan KB gratis, pelayanan bidang kependudukan, pembinaan posyandu, pembinaan PAUD dan Lansia, pembinaan PKK Desa, penyuluhan gizi anak, pembinaan kebersihan lingkungan dan lainnya.
Diharapkan, melalui lomba P2WKSS tingkat Provinsi, masyarakat dapat lebih terpacu dalam kegiatan pembangunan, khususnya pada aspek kehidupan masyarakat dengan menitikberatkan pada usaha gotong-royong dan swadaya masyarakat, sehingga secara bertahap tapi pasti, kesejahteraan masyarakat dapat terangkat, yang manfaatnya dapat dirasakan perempuan bersama keluarganya.
Sehingga, akan memberikan motivasi dan pemahaman pada khususnya kaum perempuan untuk memacu diri dalam pembangunan, dengan tidak meninggalkan budaya gotong-royong dan swadaya masyarakat.
Sementara, Ketua Tim penilai lomba P2WKSS tingkat Provinsi Ambar Saraswati mengatakan, ada 18 indikator penilaian yang ditetapkan dalam penentuan juara pada lomba P2WKSS.
Beberapa indikator tersebut, antaranya bidang kesehatan masyarakat, pendidikan masyarakat, kebersihan lingkungan, administrasi dan sekretariat PKK serta penilaian tambahan lainnya.
 “Tidak ada pengecualian dalam penerapan indikator penilaian, semua Desa yang mengikuti lomba P2WKSS tingkat Provinsi menggunakan 18 indikator yang sudah ditentukan, salah satu indikator penting adalah kesetaraan Gender dalam masyarakat,” ungkapnya.
Diharapkan, melalui lomba diharapkan kaum perempuan lebih aktif dalam mengisi pembangunan, dengan mengembangkan keterampilan yang dimiliki, baik dalam membuat makanan dan kerajinan tangan.
Karena pada dasarnya antara kaum perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama. Bahkan kaum perempuan bisa menjadi peminpim selagi ada kesempatan dan peluang.

Kamis, 20 Oktober 2011

Perangkat e-KTP Rusak Disambar Petir

 
NANGA BULIK
 
Pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau terhambat. Lantaran perangkat lunak berupa server jaringan rusak disambar petir.
Mestinya, pelayanan perekaman data masyarakat pembuatan e-KTP, telah terlaksana awal Oktober lalu. Namun, mendapat kendala karena server jaringan disambar petir, akhir pekan lalu.
Sehingga, pelayanan pembuatan untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Bulik, terpaksa tidak dapat dilaksanakan dalam waktu dekat, sebab harus menunggu alat serupa didatangkan dari pusat, agar kembali fungsional.
Menurut, Camat Bulik Atie Dieni, semenjak server mengalami kerusakan pelayanan pembuatan e-KTP terpaksa dihentikan sementara waktu. Sebab, dengan rusaknya server tersebut, data penduduk tidak terbaca pada sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK).
“Kondisi ini sudah kami laporkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lamandau, dengan demikian terpaksa sementara waktu sembari menunggu perbaikan,” katanya, pada Tabengan, melalui telepon, Rabu (19/10).
Disebutkannya, pihak Kecamatan sudah membuat pengumunan, yang isinya berupa pemberitahuan kepada masyarakat, bahwa perekaman data tidak dapat dilayani akibat kerusakan alat.
Meskipun demikian, pihak Kecamatan Bulik masih menunggu proses perbaikan alat-alat yang rusak. Namun hingga saat ini, belum ada tanggapan dari Disdukcapil Lamandau, terkait kapan melakukan perbaikan.
“Sampai sekarang belum ada informasi sampai kapan perbaikan dapat dilakukan, tapi kami berharap perbaikan bisa dilaksanakan secepatnya, agar pelayanan bisa kembali diberikan,” harapnya.
Sementara, Disdukcapil Lamandau Syam Sius melalui Sekretaris Nanang Rully Handoko mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan dari pihak Kecamatan dan sudah meneruskan laporan tersebut ke pusat.
“Kita juga sudah melaporkan kejadian ini ke pusat dan dalam waktu dekat akan segera dilakukan perbaikan. Untuk mengatasi masalah tersebut, juga akan didatangkan konsultan dari pusat, diharapkan perbaikan tidak memakan waktu lama, sehingga pelayanan bisa dilakukan kembali seperti biasanya.