Kamis, 07 Juli 2011

Gedung Sarang Walet Menjamur di Nanga Bulik


Kamis, 07 Juli 2011 10:10
BANGUNAN-bangunan ber­tingkat di tengah permukiman padat penduduk yang didesain untuk sarang burung walet kini mulai menjamur di Nanga Bulik, ibu kota Lamandau.
Di ruas Jln Cempaka misalnya,... kini ada dua bangunan bertingkat  yang mulai diope­rasikan pemiliknya sebagai sarang walet. Bangunan-bangunan serupa juga mulai berdiri di Jln Niaga, Jln GM Yusuf, dan Jln Batu Batanggui.
Kondisi itu menunjukkan bisnis sarang walet mulai diminati warga meski modalnya besar. Salah seorang pemilik gedung walet di Jln Cempaka mengaku, khusus bangunan saja, harus ada modal Rp100 juta.
‘’Permintaan atas sarang walet terus meningkat, baik di pasaran lokal maupun untuk kebutuhan ekspor,’’ ungkap pemilik sarang walet yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Lurah Nanga Bulik Mardali mengaku kewalahan atas marak­nya gedung sarang walet. Ia beralas­an, gedung itu banyak diba­ngun sebelum ada Instruksi Bupati Lamandau. Instruksi itu mengacu pada instruksi Gubernur Kalteng No.1568/KP.020/07/2010 tentang Penertiban Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Walet di Kalteng.
Meski begitu, ia mengaku terus melakukan pendekat­an kepada para pemilik dan mengimbau warga agar menunda rencana pengelolaan dan pengusahaan sarang walet sambil menunggu keluarnya peraturan daerah, serta meminta masyarakat menghentikan kegiatannya bagi yang sudah terlanjur membangun gedung sarang walet.

(Sumber Borneo News)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar